Berdasarkan data Lamudi.co.id, tanah dijual di Yogyakarta termurah berada di daerah Umbulharjo, di kawasan ini Anda bisa menemukan harga tanah di bawah Rp 300 juta.
Berdasarkan data Lamudi.co.id, minat membeli tanah di Yogyakarta setiap tahunnya mengalami peningkatan, seperti pada kuartal IV 2019 angka pencarian iklan tanah dijual di Yogyakarta mencapai 3.747 kemudian kuartal I 2020 mencapai 6.984.
Berdasarkan data Lamudi.co.id, mayoritas pencari tanah tertarik untuk membeli hunian di daerah Bantul, Sleman dan Kulon Progo. .
Berdasarkan data Lamudi, harga tanah dijual di Yogyakarta yang paling banyak dicari berkisar antara Rp 300 juta, Rp 400 juta hingga Rp 500 juta.
Berdasarkan data Lamudi, rata-rata harga jual tanah di Yogyakarta mengalami kenaikan. Seperti pada tahun 2020 harga jual tanah di Yogyakarta meningkat 4,9% jika dibandingkan tahun 2019. Meningkatnya harga jual ini bisa dijadikan indikator bahwa kawasan Yogyakarta sangat prospektif untuk investasi properti.
Anda pasti tahu satu-satunya propinsi di Indonesia yang mengusung sistem pemerintahan dengan menjaga tradisi kesultanan yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta. Pusat kebudayaan Jawa yang kaya akan warisan budayanya yang dilestarikan hingga saat ini, menarik jutaan wisatawan baik local hingga internasional. Merupakan salah satu tujuan plesir bagi para pelancong mancanegara terbesar di Indonesia, propinsi yang terkenal dengan kebudayaan masyarakatnya yang masih kental ini pun ramai diberondong oleh investasi karena diprediksi memberikan return investment yang menggiurkan.
Kebudayaan masyarakat yang masih loyal terhadap tradisi nenek moyang menjadikan daerah ini sungguh istimewa. Keramah tamahan masyarakat dengan kehidupan sehari-hari yang masih memegang teguh pada nilai tradisional tentu bukan berarti bahwa wilayah ini terbelakang. Justru, menjadi magnet pariwisata yang turut mendorong roda perekonomian warga Jogja, seperti misalnya melalui perdagangan besar dan eceran, bisnis kuliner, penginapan, hasil kerajinan, dan sebagainya. Perkembangan ekonomi yang ditunjukkan melalui invesatsi yang terus meningkat.
Bertindak sebagai kota pelajar pun, semakin meningkatkan pamor wilayah ini sehingga investasi tanah bisa jadi simpanan yang berprospek cemerlang. Tak heran jika jual beli tanah semakin marak mengingat nilai investasi tanah dijual di Yogyakarta yang memiliki segudang potensi. Sebagai tujuan pelajar dari seluruh Indonesia dalam menuntut ilmu, menjadikan area sekitar kampus dapat dibangun baik untuk kontrakkan dan kost-kostan, maupun usaha yang menjaring pasar mahasiswa. Anda bisa mulai mencari lahan dijual untuk memenuhi kebutuhan persinggahan pelajar pendatang beberapa Perguruan Tinggi Negeri seperti UGM dan UNY. Meskipun letaknya di Kabupaten, tidak sedikit mahasiswa yang bermukim di kota karena berada di perbatasan. Oleh karena itu, selain beli tanah di Sleman Anda bisa menjaring keuntungan lebih luas dengan membidik kota Jogja.
Melihat tanah dijual di Jogja , terdapat beberapa yang sangat baik dilirik untuk agrobisnis. Dikutip dari laman jogjaprov.go.id, potensi pertanian propinsi DIY terbagi menjadi tiga jenis yaitu tanaman pangan yang meliputi komoditas padi, palawija, serta holtikultura, perkebunan yang terdiri dari kelapa dan tebu, kehutanan yang tersebar di kabupaten Gunung Kidul. Mengerucut ke kota, jogja.antaranews.com, pertanian tengah terdesak ditengah maraknya alih fungsi lahan sehingga pemerintah berwacana untuk membatasi alih fungsi. Anda masih bisa membidik 4 dari 14 kecamatan yang masih bertahan untuk agrobisnis padi dan palawija di perkotaan diantaranya di Umbulharjo, Kota Gede, Mergangsan, Mantrijeron, dan Tegalrejo.
Membidik peruntukkan yang sesuai dengan lokasi dan pertimbangan harga jual tanah Yogyakarta bisa jadi bahan pertimbangan agar prediksi keuntungan tidak meleset. Salah satu titik yang bisa dibidik untuk komersial seperti di pusat bisnis Jalan Jend. Sudirman dengan akses dekat ke Jl. AM. Sangaji dipatok tinggi 50 juta per meter perseginya.
Selain itu Jalan Prawirotaman strategis untuk bukaan café, guesthouse, dan bukaan usaha lainnya dengan luas 1050 m2 dipatok tinggi hampir 16 M atau 15 juta per meter perseginya. Disisi lain, di Jl. Wates masih tersedia sawah basah seluas 1,1 hektar dibanderol 16,5 M atau 1,5 juta per meter perseginya. Beli tanah di Yogyakarta untuk hunian di area permukiman, tanah kavling di Taman Siswa 188 m2 ditawarkan 683 juta atau 3 juta per meter perseginya.
Masih ada lagi seluas 200 m2 di Perumahan Gambiran Kodya Yogya, dipatok 500 juta. Meskipun demikian, tanah murah di Yogyakarta masih bisa ditemui seperti lapang 500 m2 dekat Universitas Islam Indonesia yang cocok untuk dibangun kost-kostan dekat Jalan Kaliurang, dibanderol 500 juta atau hanya 1 juta per meter persegi.