Tersohor dengan keberadaan Pantai Parangtritis yang menjadi destinasi wisata populer dikalangan pelancong domestik dan mancanegara, Kabupaten Bantul berada disebelah selatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Gumuk Pasir Parangkusumo juga merupakan salah satu wisata yang tengah melejit untuk sandboarding.
Merupakan satu keunikan yang dimiliki wilayah ini, tumpukan pasir yang terbentuk akibat adanya abu vulkanik Gunung Merapi dan Merbabu yang dibawa oleh Sungai Opak dan Progo ini hingga akhirnya menjadi debu halus seperti pasir gurun mirip dengan yang ada di Meksiko di antara Parangtritis dan Pantai Depok. Memiliki luas lahan 506,85 km, penggunaan lahan yang paling banyak adalah sawah dan kebun campuran.
Potensi wilayah yang dimiliki kemudian juga bergantung pada perdagangan dan jasa serta hasil kerajinan yang terpusat pada beberapa desa wisata diantaranya Kasongan yang terkenal sebagai pengrajin gerabah, Pucung sebagai pengrajin kulit, dan Krebet sebagai penghasil topeng dan kayu. Sebagai gerbang keluar masuk wisatawan menuju Jogja, Bandara Udara Adi Sucipto berada diujung utara Bantul dilintasi oleh jalan nasional dan propinsi seperti yaitu Ringroad Timur dan sebagaian Ringroad Yogyakarta, dan Outer Ringroad Sedayu-Pundak-Bantul-Imogiri-Jetis-Banguntapan.
Dari segi pendidikan, terdapat kampus negeri seni yang mencetak seniman terbaik tanah air yaitu Institut Seni Indonesia serta kampus yang berada di bawah Kementrian Perindustrian yaitu Politeknik ATK, dan kampus swasta Universitas Muhammadyah Yogyakarta. Menjajal jual beli properti pun berpotensi baik bagi hunian dan investasi seperti unit tapak disewakan di Bantul untuk mahasiwa pendatang dan pekerja. Jika dibandingkan dengan Jogja, banderol tanah dijual masih lebih terjangkau sehingga berpengaruh pada harga jual rumah Bantul sehingga rumah dijual murah masih bisa Anda temukan.
Berbatasan langsung dengan Kabupaten Gunung Kidul disebelah timur, Kulon Progo sebelah barat, Propinsi DIY disebelah utara, dan Samudra Indonesia di sebelah selatan, kawasan ini terbilang cukup menjanjikan. Meskipun banderol dibawah 150 juta masih tersedia, tak menutup segmen pasar menengah keatas dengan keberadaan hunian yang ditawarkan tembus 12 miliar, sehingga opsi semakin variatif.
Menginginkan hunian nyaman dengan suasanan pedesaan tanpa hirik pikuk kota, sebuah unit satu lantai dengan luas lahan 75 m2 dan bangunan 22 m2 yang terdiri dari 1 kamar tidur di banderol hanya 139 juta. Unit ini terletak di Triwidadi yang berjarak hanya 35 menitan menuju Jogja, bermukim di lingkungan yang masih asri namun tak jauh dari perkotaan sangat ideal.
Adapula landed house 2 lantai diatas lahan 90 m2 yang terdiri dari 2 kamar tidur di tawarkan 300 jutaan di Griya Tilani di Banguntapan yang berjarak hanya 25 menit menuju Alun-Alun Utara Jogja. Anda suka bangunan Joglo dan Limas? Cluster Omah Bakung menawarkan tempat bermukim etnik dan tradisional dengan 4 kamar tidur diatas lahan 202 m2 yang dibanderol hanya 930 jutaan.
Menargetkan kepemilikan premium unit diatas 1 M juga bisa Anda temukan. Permukiman Bantul one gate system nan eksklusif Quantum Royale di Tamantirta menawarkan biaya 1,1 M dengan spesifikasi 2 lantai di atas lahan 123 m2. Jika ingin punya kolam renang pribadi, unit 2 lantai yang terdiri dari 9 kamar tidur dengan luas bangunan 450 m2 di Giwangan bisa dimiliki di angka 2 M.
Type Rumah Dijual |
Harga Rata-Rata Rumah (Rp7,857,143/m2) |
Rumah Type 21 | Rp165,000,003 |
Rumah Type 36 | Rp282,857,148 |
Rumah Type 45 | Rp353,571,435 |
Rumah Type 56 | Rp440,000,008 |
Rumah Type 65 | Rp510,714,295 |
Rumah Type 70 | Rp550,000,010 |
Rumah Type 96 | Rp754,285,728 |
Rumah Type 120 | Rp942,857,160 |
Tim Lamudi sempat menganalisa untuk mengetahui seberapa besar minat seseorang untuk mencari tahu informasi tentang pencarian iklan rumah dijual di Bantul. Dari analisis tersebut diketahui bahwa minat masyarakat untuk mencari tahu iklan perumahan di Bantul cukup tinggi dan terus meningkat. Seperti pada tahun 2019 total pencarian ada sekitar 1.209 orang, kemudian pada tahun 2020 melonjak tajam menjadi 1.587 orang. Tingginya orang yang ingin membeli rumah di sana bisa dijadikan indikator utama bahwa daerah kawasan Bantul sangat cocok untuk dijadikan lokasi untuk investasi, baik bagi mereka yang ingin mengincar keuntungan dari capital gain ataupun yield.
Bagi Anda yang ingin mengincar keuntungan dari kenaikan harga jual atau capital gain, kawasan Bantul sangat cocok untuk dipilih. Berdasarkan data portal properti Lamudi, tren kenaikan harga jual rumah di Bantul sedikit melandai tetapi masih tetap menguntungkan. Contohnya pada tahun 2019 rata-rata harga rumah di sana mencapai Rp 4.320.000 per meter persegi sekarang mencapai Rp 5.260.000 per meter persegi atau meningkat sekitar 17.8%. Bandingkan dengan rata-rata kenaikan harga rumah dijual di Boyolali yang saat ini harga rata-ratanya mencapai Rp 4.013.000.
Jika Anda para investor yang ingin mencari keuntungan dari pasar sewa, membeli rumah di area Bantul bisa menjadi instrumen investasi yang menguntungkan karena harga kontrakan di Bantul setiap tahunnya terus merangkak naik. Seperti pada tahun 2019 lalu harga sewa di sana Rp 387.000 per meter persegi kemudian tahun 2020 menjadi Rp 427.000 per meter persegi.