Beberapa tahun ke belakang, bisnis tanah dijual di Cirebon memang terus naik. Sebelum lebih dalam, ada baiknya Anda mengenal Cirebon secara umum terlebih dahulu.
Luas wilayah ini adalah seluas 37.36 km2 dengan total penduduk sebanyak 343,497 jiwa. Kota Udang ini terkenal akan Jalur Pantura, yakni sebuah jalur yang terhubung dari Jakarta - Cirebon - Semarang - Surabaya.
Dari jalur langsung ini, minat tanah dijual di Cirebon meningkat. Apalagi, Cirebon dikenal akan sentra industri serta produksi hasil sawah yang sangat baik. Pengusaha dan investor berlomba-lomba mencari lahan kosong untuk digunakan di kedua sentra tersebut. Pembangunan industri sudah mulai berjalan dan sawah juga kini kian melebar. Selain itu, tanah dijual di Cirebon juga diburu untuk pembangunan residensial. Lahan kavling terus dicari mengingat populasi kota ini terus meningkat setiap tahun.
Peminat tanah dijual di Cirebon semakin bertambah karena Bandara Internasional Kertajati sudah dapat digunakan. Tentu ini menjadi nilai plus bagi pemburu lahan yang datang dari luar Pulau Jawa. Maka dari itu, sebelum tanah di Cirebon semakin menipis, sekarang adalah waktu yang tepat untuk membuka bisnis atau melakukan investasi lahan di Cirebon.
Banyak keuntungan yang akan Anda dapatkan jika memilih tanah dijual di Cirebon. Pertama adalah fasilitas sosial dan umum yang telah lengkap. Cirebon sudah dilengkapi rumah sakit, sekolah, universitas, pasar, hingga mall ternama. Dengan begitu, kebutuhan sehari-hari Anda akan lebih mudah terpenuhi. Kedua adalah harga lahan yang masih murah. Melihat data dari Lamudi.co.id, banderolan harga jual tanah di Cirebon dibawah 5 juta per meter persegi masih dapat ditemukan. Terakhir adalah harga jual tanah di Cirebon yang naik setiap tahun. Hal ini menjadi angin segar untuk Anda yang berniat melakukan investasi jangka panjang.
Dari data di Lamudi.co.id, rata-rata harga jual tanah Cirebon adalah Rp 739.000 per meter persegi. Angka ini tentu sangat murah dan kalau dibandingkan dengan wilayah sekitar seperti Tasikmalaya tidak jauh berbeda. Tasikmalaya dibanderol dengan harga Rp 541.000 per meter perseginya.
Berikut ini adalah daftar harga tanah dijual Cirebon yang tinggi peminat:
RS Ciremai
RS Permata
RS Siloam Putera Bahagia
RSD Gunung Jati Kota Cirebon
RS Sumber Kasih
RS Pertamina Cirebon
SD Sadagori Kesambi Dalem
SDN 4 Cirebon
SDN Karya Mulya 1
SDN Suradinaya
SMPN 2 Kota Cirebon
SMPN 11 Kota
SMAN 1 Kota Cirebon
SMA Putra Nirmala
SMA Windu Discourse
Universitas 17 Agustus 1945
Universitas Muhammadiyah
Universitas Nahdlatul Ulama
Universitas Swadaya Gunung Jati
Cirebon Super Block Mall
Grage Mall
Living Plaza Mall
Transmart Carrefour
Tim Lamudi sempat menganalisa untuk mengetahui seberapa besar minat seseorang untuk mencari tahu informasi tentang pencarian iklan tanah di Cirebon. Dari analisis tersebut diketahui bahwa minat masyarakat untuk mencari tahu iklan tanah dijual di Cirebon cukup tinggi dan terus meningkat. Seperti pada tahun 2019 total pencarian ada sekitar 1.702 orang, kemudian pada tahun 2020 melonjak tajam menjadi 2.565 orang. Tingginya orang yang ingin membeli tanah di sana bisa dijadikan indikator utama bahwa daerah kawasan Cirebon sangat cocok untuk dijadikan lokasi untuk investasi, baik bagi mereka yang ingin mengincar keuntungan dari capital gain ataupun yield.
Bagi Anda yang ingin mengincar keuntungan dari kenaikan harga jual, kawasan Cirebon sangat cocok untuk dipilih. Berdasarkan data portal properti Lamudi, tren kenaikan harga jual tanah di Cirebon melonjak cukup drastis. Contohnya pada tahun 2019 rata-rata harga tanah di sana mencapai Rp 638.000 per meter persegi sekarang mencapai Rp 776.000 per meter persegi. Bandingkan dengan rata-rata harga tanah dijual di Brebes yang mengalami peningkatan sekitar 19% dengan rata-rata harga Rp 599.000.
Jika Anda para investor yang ingin mencari keuntungan dari pasar sewa, membeli tanah di area Cirebon bisa menjadi instrumen investasi yang menguntungkan karena harga sewa tanah di Cirebon setiap tahunnya terus merangkak naik. Seperti pada tahun 2020 lalu harga sewa di sana Rp 374.000 per meter persegi kemudian tahun 2021 menjadi Rp 462.000 per meter persegi.