Permintaan unit properti di Jakarta tak hanya berlaku untuk penjualan properti semata, melainkan pada unit sewa juga. Dengan makin banyaknya masyarakatnya yang memilih tinggal di Jakarta, ceruk pasar unit sewa properti semakin besar. Seperti yang terjadi pada sektor hunian rumah, dimana banyak permintaan terus meningkat di kawasan-kawasan strategis, seperti di dekat kawasan bisnis dan beberapa wilayah yang memiliki fasilitas publik dan akses transportasiyang lengkap. Pasar hunian sewa juga banyak dipengaruhi dengan meningkatnya permintaan dari kaum ekspatriat yang sedang memiliki bisnis di kota ini. Seperti yang terlihat di kawasan Jakarta Selatan, di bilangan Pondok Indah, Permata Hijau, Kemang, Kebayoran Baru, dan Cilandak. Dengan suasana kota yang relatif lebih nyaman dan teduh di banding wilayah lain di Jakarta, ditambah dengan lokasinya yang dekat dengan segala fasilitas publik yang memiliki standar internasional, membrikan nilai plus bagi masyarakat, terutama ekspatriat.
Hal tersebut pun, ikut mempengaruhi nilai sewanya. Seperti yang disebutkan oleh lembaga konsultan properti Colliers International mencatat harga sewa rumah mewah dengan ukuran minimal 200 meter persegi di beberapa kawasan elit di Jakarta meroket hingga 20-40 persen per tahun. Sebagai contoh harga sewa rumah di kawasan Permata Hijau dengan luas rumah sekitar 220-1.500 meter persegi yakni sekitar US$ 3.000-12.000 per tahun. Sementara harga sewa di Kemang: untuk ukuran rumah 300 - 1.000 meter persegi, berkisar di angka US$ 3.000-7.000 per tahun.
Permintaan sewa hunian di Jakarta yang terus meningkat tampak pada unit apartemen. Peminat unit sewa apartemen menganggap hunian ini sebagai pilihan tepat karena lokasinya yang tak terlalu jauh dari kawasan perkantoran, memiliki fasilitas lengkap, juga memiliki sistem dengan standar kualitas tinggi untuk keamanan dan kebersihan. Meningkatnya permintaan sewa apartemen ikut menderek harga sewanya. Dari keterangan Dharmesti Sindhunatha, Associate Director Cushman & Wakefield Indonesia, perusahaan konsultan properti, menyebutkan bahwa harga sewa unit apartemen akan mencapai USD 21,40 per meter persegi per bulan. Sementara untuk apartemen servis bisa mencapai USD 24,20 per meter persegi per bulan.
Sedikit perbedaan terjadi pada tarif sewa unit kantor. Meski terjadi permintaan sewa kantor terus meningkat, namun beberapa gedung perkantoran terpaksa menurunkan harga sewa di awal 2014 ini dikarenakan faktor melemahnya kurs rupiah terhadap dollar. Hal ini juga disampaikan oleh Bagus Adikusumo, Director Office Services Colliers yang menyebutkan bahwa beberapa perkantoran menetapkan tarif sewa dalam US dolar, di antaranta Mid Plaza dan Plaza BNI. Untuk mengantisipasi penurunan jumlah penyewa, maka kebijakan menurunkan tarif sewa sekitar 10-15% pun diambil.