Kemang merupakan salah satu wilayah elit di kota administratif Jakarta Selatan. Sebagian besar wilayahnya merupakan cakupan Kecamatan Mampang Prapatan dan sebagiannya lagi merupakan area Pejaten Barat. Kemang dikenal sebagai salah satu area terlengkap untuk pilihan hangout warga Ibukota.
Selain itu, di Kemang pun terdapat banyak sekali hunian ekspatriat serta perumahan mewah. Tak ayal, stereotype masyarakat terhadap Kemang ialah sebagai salah satu wilayah elit yang hanya bisa dihuni oleh kaum kelas atas. Kawasan ini mulai dikenal sebagai salah satu wilayah elit dimulai sejak tahun 1980, sementara pada tahun 1990-an, sebagian besar warga Betawi yang tadinya merupakan penghuni asli berpindah ke daerah sekitar seperti Ciganjur serta Jagakarsa.
Kini, harga rumah di Kemang paling murah berada di angka 1 miliar Rupiah. Perumahan murah di Kemang pun kian sulit dicari. Meski begitu, harga tanah dijual di Kemang dan rumah murah di Kemang terus mengalami peningkatan sebab tren Kemang sebagai salah satu kawasan perumahan mewah masih terus berjaya.
Ada banyak sekali keuntungan membeli rumah di Kemang. Sebagai investasi jangka panjang, harga jual rumah di Kemang masih bisa mengalami peningkatan. Ini berarti bisnis jual beli rumah Kemang masih sangat menjanjikan. Selain itu, pembangunan yang terus terjadi di Kemang semakin menegaskan bahwa perumahan Kemang layak dibeli.
Kedua, untuk menjangkau wilayah ini sangat mudah. Bisa melalui Mampang Prapatan dan bisa juga melalui Pejaten. Moda transportasi umum pun tersedia lengkap. Bus Transjakarta, taksi dan ojek online banyak tersedia. Sehingga jika Anda ingin bepergian menggunakan angkutan umum tak perlu ragu.
Ketiga, fasilitas sekitar perumahan di Kemang tak perlu diragukan. Sekolah bertaraf internasional, mall mewah, semuanya ada. Anda hanya perlu menyesuaikan dengan budget yang tersedia.
Keempat, opsi lokasi bersenang - senang seperti cafe, resto mudah ditemukan. Ini pun kian mendorong pihak yang jual rumah di Kemang gencar menawarkan proyek pemukiman yang mereka bangun.
Berdasarkan data portal properti Lamudi, harga jual rumah di Kemang lebih tinggi jika dibandingkan dengan wilayah sekitarnya. Rata-rata harga jual rumah di Kemang mencapai Rp 33.500.000 per meter persegi. Bandingkan dengan harga jual rumah di Mampang Prapatan yang mencapai Rp 23.800.000. Terlihat bahwa perumahan murah di Kemang memang kini mustahil didapatkan, tetapi apa yang Anda dapat pasti setimpal dengan banderol yang dibayar.
Berikut ini adalah harga jual rumah Kemang yang paling banyak dicari oleh calon pembeli:
Tim Lamudi sempat menganalisa untuk mengetahui seberapa besar minat seseorang untuk mencari tahu informasi tentang pencarian iklan rumah di Kemang. Dari analisis tersebut diketahui bahwa minat masyarakat untuk mencari tahu iklan perumahan di Kemang cukup tinggi dan terus meningkat. Seperti pada tahun 2019 total pencarian ada sekitar 1.130 orang, kemudian pada tahun 2020 melonjak tajam menjadi 1.375 orang. Tingginya orang yang ingin membeli rumah di sana bisa dijadikan indikator utama bahwa daerah kawasan Kemang sangat cocok untuk dijadikan lokasi untuk investasi, baik bagi mereka yang ingin mengincar keuntungan dari capital gain ataupun yield.
Bagi Anda yang ingin mengincar keuntungan dari kenaikan harga jual atau capital gain, kawasan Kemang sangat cocok untuk dipilih. Berdasarkan data portal properti Lamudi, tren kenaikan harga jual rumah di Kemang terus meningkat. Contohnya pada tahun 2019 rata-rata harga rumah di sana mencapai Rp 32.500.000 per meter persegi sekarang sudah mencapai Rp 33.500.000 per meter persegi atau meningkat sekitar 22%. Bandingkan dengan rata-rata kenaikan harga rumah dijual di Ragunan yang mengalami peningkatan sekitar 3.5% dengan rata-rata harga Rp 20.330.000.
Jika Anda para investor yang ingin mencari keuntungan dari pasar sewa, membeli rumah di Kemang bisa menjadi instrumen investasi yang menguntungkan karena harga kontrakan di Kemang setiap tahunnya terus merangkak naik. Seperti pada tahun 2018 lalu harga sewa di sana Rp 625.000 per meter persegi kemudian tahun 2019 menjadi Rp 667.000 per meter persegi.