Serbuan peminat properti di Banten ikut menambah pertumbuhan pasar properti komersial di kawasan ini. Hadirnya unit properti komersial juga sebagai imbas dari bergersernya beberapa kawasan bisnis terpadu ke daerah suburban. Pasokan properti komersial di Jakarta yang semakin terbatas, permintaannya unit komersial yang terus meningkat, serta harga jual properti komersial di Jakarta yang terus melambung, membuat kawasan penyangggah seperti Banten menjadi opsinya. Salah satu kawasan yang cukup jadi primadona untuk investor yang membidik properti komersial adalah di area Serpong, Karawaci, Bintaro, dan Cilegon. Beberapa pengembang ternama pun telah meluncurkan proyek-proyek properti komersial untuk memenuhi pasokan yang dibutuhkan pasar.
Kawasan bisnis terpadu yang telah menunjukkan progres pesat terlihat di Lippo Karawaci dan BSD City. Dengan melakukan pengembangan integral, kawasan bisnis terpadu tersebut di wilayah tersebut menggabungkan pusat belanja, hotel, perkantoran, pusat niaga, dan sarana aktifitas lainnya yang mendukung kebutuhan masyarakat yang bermukim di kawasan tersebut.
Sebagai contoh adalah Associate Tower, gedung berlantai 19 lantai dengan luas bangunan 15.000 meter persegi. Perkantoran ini berada dalam pengembangan multiguna Intermark senilai Rp 700 miliar. Intermark mencakup perkantoran, apartemen, hotel, dan ruang konvensi. Namun sayangnya pasok ruang perkantoran siap pakai di sini juga terbatas. Associate Tower ditawarkan seharga Rp 15 juta per meter persegi, dengan bertambahnya jumlah permintaan dari berbagai perusahaan, seperti perusahaan pertambangan dan komunikasi, harga jualnya pun kini menjadi Rp 17 juta per meter persegi.
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Ishak Chandra, Managing Director Corporate Strategy and Services Sinarmas Land, dimana disebutkan bahwa kisaran harga lahan sampai akhir 2013 di area yang digunakan untuk unit komersial di sekitar Serpong berada pada kisaran Rp 10 juta sampai Rp 13 juta per meter persegi. Kenaikan harga jualnya pun cukup tinggi, yakni sekitar 20% pertahun. Sementara harga jual unit kantor di wilayah tersebut mencapai kisaran Rp Rp 17 juta-Rp 23 juta per meter persegi.
Sebelum memilih lokasi terbaik untuk membeli unit properti komersial Anda, pastikan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut, infrastruktur yang tersedia dengan baik, serta akses dan transportasi ke kawasan sekitarnya.
Selain unit perkantoran, peminat rumah toko dan rumah kantor di Banten pun semakin naik drastis. Tumbuhnya kawasan niaga di beberapa wilayah di Banten memicu permintaan ruko. Dari analisa Indonesia Property Watch (IPW), pertumbuhan properti di Serpong, untuk rumah dan ruko mencapai 50-60 persen per tahun.
Menjamurnya ruko tak hanya hanya di kawasan BSD City dan Karawaci saja, melainkan menyebar ke beberapa kawasan lain seperti Cikupa, Ciputat, juga Pamulang.