Keindahan alam yang melebur dalam harmonisasi tradisi dan budaya seakan menjadi simbol tersendiri bagi Bali. Pesatnya industri pariwisata di pulau yang terkenal dengan eksotika pantai dan budayanya ini juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi serta sektor properti di sejumlah kawasan.
Konsultan properti Knight Frank mengatakan, pasar properti di provinsi ini kebanyakan didorong oleh permintaan dari investor atau pengembang lokal, yang mayoritasnya diperkirakan berasal dari Jakarta dan Surabaya. Sementara itu pengamat properti Zulfi Syarif Koto mengatakan bahwa Bali memiliki kekhasan sendiri dalam industri properti dimana wilayah tersebut juga merupakan tujuan wisata. Menurut Zulfi, properti komersial, terutama hotel dan resort tumbuh paling pesat. Dia menambahkan proyek pemukiman/perumahan tidak terlalu banyak, beda dengan sektor properti penunjang perekonomian dan wisata yang banyak tumbuh di pulau ini. Prospek properti yang cukup menjanjikan ini pun telah menarik perhatian investor dan pengembang asing untuk ikut menancapkan usahanya di sini.
Unit rental lain yang terus tumbuh pesat di provinsi ini adalah properti rumah toko, retail, perkantoran, dan lahan. Industri pariwisata di Pulau Dewata juga ikut menyuburkan sektor perniagaan dan bisnis. Hal ini yang memicu pebisnis untuk untuk mengembangkan usahanya dengan menyewa toko atau ruko di sejumlah kawasan yang cukup strategis. Seperti di area Kuta, Seminyak, Ubud, dan Badung.
Pada beberapa orang yang berinvestasi dengan membeli unit rumah di Pulau Dewata, banyak yang memanfaatkannya sebagai aset investasi dengan menyewakannya untuk orang asing yang tinggal sementara di Bali. Pertumbuhan harga sewa rumah, terutama untuk rumah mewah di Bali yang tergolong sangat signifikan juga menjadi peluang bisnis. Beberapa kawasan seperti Denpasar, Tabanan, Gianyar, Seminyak, juga Ubud menjadi wilayah yang tersedia berbagai rumah untuk disewakan.
Selain investasi dengan bisnis sewa rumah, properti lain yang cukup banyak permintaan untuk unit sewanya adalah properti apartemen. Sejumlah apartemen yang ada di Bali banyak yang sengaja disewakan dengan sistem sewa harian, bulanan atau tahunan. Jenis lain dari apartemen yang sekarang lagi naik daun adalah kondominium hotel. Sejumlah pengembang banyak yang menggarap proyek kondotel karena permintaan pasar yang terus mengalir.
Kepemilikan kondotel banyak dianggap sebagai investasi yang sangat menguntungkan, dimana pasar Pulau Dewata sebagai kawasan pariwisata yang sangat menjanjikan untuk prospek rental kondotel. Bagi Anda yang memiliki unit kondotel, Anda akan mendapatkan uang sewa unit dari pengelola dimana besarnya tergantung perjanjian Anda dengan pengembang. Pembagian uang sewa ini sangat beragam, ada yang bagi hasil murni, ada juga yang digabungkan dengan minimum return guarantee. Banyak wisatawan atau profesional yang tinggal di Bali lebih memilih untuk menyewa unit kondotel dibanding apartemen atau hotel. Hal ini dikarenakan fasilitas kondotel yang ditawarkan biasanya cenderung lebih lengkap dibanding di hotel, seperti ketersediaan dapur dan ruang tamu.