Bali Utara kini menyulap diri menjadi kawasan yang semakin berkembang pasca program pemerataan pembangunan kawasan yang diusung pemerintah. Titik awalnya adalah pembangunan kawasan industri dan pelabuhan kapal komersil di Celukan Bawang serta menggairahkan akses menuju Buleleng dengan pembangunan jalan raya yang memangkas jarak hanya 60 km. Salah satu fokus lainnya yakni rencana pembangunan Bandara Internasional Buleleng untuk mempermudah akses serta menjadi tumpuan jalur keluar masuk distribusi barang di kawasan Indonesia Tengah.
Kejelasan pembangunan yang direncanakan sejak lama kini membuat masyarakat berani untuk menggandrungi sektor jual beli lahan. Beberapa diantaranya bahkan juga dapat dicicil secara kredit. Buleleng sebagai pusat kawasan Bali Utara dengan akses yang dapat menjangkau ke kawasan pariwisata dan industri, menjadi area yang paling banyak menyediakan lahan kavling dengan harga per meter yang beragam. Kesempatan untuk masuknya investasi dari beragam pengembang merupakan alasan mulai banyaknya jual beli tanah Buleleng. Bagi anda yang tertarik untuk berinvestasi properti disana, lokasi dijual tanah Buleleng tersebar hampir di 9 wilayah kecamatannya. Ketersediaan tanah dijual Buleleng sangat potensial untuk dimanfaatkan di beberapa sektor oleh investor seperti pembangunan rumah murah, hotel, retail, atau fasilitas penunjang akomodasi pariwisata.
Akhir-akhir ini sektor properti di Bali diketahui memiliki potensi investasi yang super besar mengingat banyak arus masyarakat ataupun turis mancanegara yang terpikat dengan kekhasan Pulau Dewata. Selain investasi properti, potensi yang besar pun datang dari dua sektor mata pencaharian utama di Bali, yakni pariwisata dan akomodasi. Tiga sektor tersebut diketahui merupakan sektor pemuncak yang tidak pernah sepi bagi arus investasi.
Bali Utara pun ikut merasakan geliat pertumbuhan investasi properti disana ditengah-tengah kebiasaan investasi properti berada di Denpasar, kawasan populer di selatan Bali (Kuta, Seminyak, Nusa Dua, Pecatu) atau kawasan di tengah-tengah seperti Tabanan dan Gianyar, kini.
Alasan untuk berinvestasi properti pada dasarnya sama dengan beberapa wilayah di selatan Bali. Yakni berdasar pada daya tarik dan industri pariwisatanya yang menarik dan berkembang. Sama seperti kawasan Selatan, kawasan wisata Bali Utara juga populer di bidang wisata alam. Pantai Lovina, Pantai Amed, dan Air Terjun Aling-aling merupakan beberapa contoh yang paling diburu oleh wisatawan. Meskipun sama dalam sektor promosinya, sekian lama, terkesan terdapat ketimpangan antara wilayah Selatan dan Utara terkait dengan pemerataan pembangunan fasilitas penunjang akses dan akomodasi area wisata. Bali Utara pun menjadi terkesan tidak terlalu istimewa.
Namun, kini Bali Utara seakan mendapat angin segar sebagai kawasan incaran para investor di sektor penyedia properti sewa untuk leisure pariwisata, seperti cottage, resort, atau hotel. Hal ini terkait peran pelaku pariwisata dan masyarakat juga turut membangun brand objek wisata di Bali Utara menjadi lebih baik dan memiliki daya tarik tinggi.